Seperti apa sih sekolah di SMP ALAM Karawang?

 



Tadi pagi, ada teman yg chat, meminta review saya atas SMP di Sekolah Alam Karawang.


Review sebagai orang tua murid lo yaa... Bukan sebagai guru apalagi sebagai siswa. Ngaco itu mah.... 😀


Saya bagi di sini, mungkin ada yg butuh. 😊🙏


Kebetulan, eh... Qadarullah ding, dua orang anak saya lulusan SMP sekolah ini. Jadi bolehlah sedikit berbagi pengalaman. 😀


Sekolah Alam tentulah memiliki perbedaan dengan sekolah umum. Namanya saja sudah berbeda, tentu isinya juga berbeda. Walau secara kurikulum tetap mengikuti ketentuan dari Kemendiknas. Ada rapor, ikut UN dan tentu saja bisa masuk SMA Negeri atau pesantren setelah tamat dari sini. 


Tetapi SMP Alam mempunyai kekhasan sendiri. Ciri khas yang tak dimiliki oleh sekolah lain. 


Yang meniru tentu banyak. Tp yang original tetap dari Sekolah Alam. 😁


SMP Alam lebih banyak memberi ruang untuk pendidikan karakter, menemukan dan mengembangkan bakat, melatih life skill dan tentu saja kemandirian. 


Life skill di sini bukan sekedar jargon. Tapi benar-benar di terapkan. Sehingga apabila di adu kemampuan lapangannya dengan emak2 kayak saya, lewaaat... 

Halaahh... Siapa lah saya 😂


Beberapa pelajaran unggulan di sekolah alam untuk SMP adalah:


1. Magang 


Magang ini salah satu pembelajaran Learn to Maestro. Dr kelas 7-8 mereka akan belajar magang dari berbagai profesi. 


Kok kecil-kecil sudah magang? Ya, karena Role Modelnya adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sudah magang berdagang dari pamannya Abu Thalib sejak umur 11 tahun. Sehingga usia 18 tahun Rasulullah sudah pintar berdagang dan sudah kaya raya. 


Jenis-jenis Magang:

- Kelas 7 semester 1, magang Bio Eco Tech. Magang ini mengharuskan mereka menginap di sebuah farming selama 10 hari. Di sini mereka akan belajar tentang pertanian dan peternakan serta belajar bisnis dengan membuat suatu produk hasil dari farm tsb. Seperti membuat permen susu dari susu sapi yg mereka perah sendiri, membuat telur asin dari teluk bebek di sana, belajar membuat kompos dll. 

Dulu ketika anak bujang saya akan magang pertanian ini, sehari sebelumnya saya kursus singkatkan ia mencuci pakaian pakai tangan. Karena di sana tak ada mesin cuci dan tak ada emaknya ini yang akan membantu. 😀


- Kelas 7 semester 2, magang Retail. Biasanya mereka magang di UMKM pembuat tahu, bakso, pempek atau di resto dll.

Di sini mereka akan belajar bisnis langsung kepada para pelaku ekonomi kelas kecil dan menengah. Memang bukan belajar bisnis detail apalagi sampai ilmu managementnya. Tapi membuka wawasan mereka akan bisnis home industri.


- Kelas 8 semester 1, magang Orientasi Bisnis. 

Pada Magang ini mereka akan belajar berjualan. Berjualan apa saja yg mereka inginkan. 


Tapi sebelum berjualan mereka harus membuat dulu proposal dan mempresentasikannya di hadapan manager sekolah untuk mengajukan pinjaman modal ke sekolah. Dengan modal ini mereka akan berjualan dan modal ini nanti akan mereka kembalikan dari keuntungan yang mereka peroleh. 


- Kelas 8 semester 2, magang Minat dan Bakat.


Setelah melakukan 3x magang sebelumnya, biasanya anak-anak akan mengetahui kemana passionnya. Sehingga mereka bisa menentukan akan memperkuat di bidang apa. Dan kemudian mencari tempat magang yang sesuai. 


Dan setelah magang minat dan bakat, mereka diwajibkan menghasilkan karya di bidang yang mereka minati itu.  


Kalau anak pertama saya, karena suka membaca dan menulis, ia memilih magang di sebuah penerbit di Bandung yaitu Mizan. Dia magang di sana selama 2 minggu dan paham siklus sebuah produksi sampai pemasaran, paham proses editing naskah dan naskah yg layak diterbitkan. 


Setelah selesai magang ia membuat 2 buah cerpen. Dan kedua cerpen itu diterbitkan oleh Mizan menjadi komik Fantasteen. Dan komik itu beredar di seluruh Indonesia. 

Dapat uang deeh... 😍


Kalau anak yg ke 2 karena suka pemprograman, magangnya di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang. Ada sekitar 4 program yg berhasil ia buat di sini dan sebagai proyek akhir magang ia berhasil membuat "Dadu elektronik yang dikontrol dari HP". G ada duit sih... Tapi Alhamdulillah kemampuannya meningkat. 😍


Setiap selesai magang, mereka diwajibkan untuk membuat laporan pencapaian mereka selama magang. Laporan ini mereka buat seserius mungkin dg menggunakan power point dan mempresentasikannya dihadapan orang tua dan guru dg menggunakan proyektor infocus. 


Jd soal membuat laporan, dan mempresentasikannya di depan banyak orang, adalah salah satu skill mereka yg bisa diadu dengan anak kuliahan. Yg semester 1 😀 (y) 


2. Survival

Survival ini latihan life skill. Mereka akan berlatih survival di hutan dan di gunung. Dan survival ini akan dibagi menurut tingkat kesulitannya.


Kelas 7, basic survival. Sekelompok berempat. 

Kelas 8, intermediate survival. Sekelompok 2 orang. 

Kelas 9, expert survival. Sekelompok hanya satu orang.


Di dalam program life skill ini mereka akan belajar bertahan hidup dengan bekal seminim-minimnya selama 3 hari. Belajar mengenal mana tumbuhan yg bisa dimakan dan mana yg beracun, trampil mendirikan bivak, trampil tali temali, bertanggung jawab, tolong menolong, dll.


Saya punya cerita. Ketika si sulung saya masuk SMA pesantren, dalam masa MOS nya, ada kemping 2 hari. Karena teman-temannya tahu ia dari SMP Alam, maka ia diangkat jd ketua kelompok. 


Ketika tantangannya mencari 10 tanaman di hutan yg dapat di makan, ia langsung memimpin kelompoknya masuk hutan. Kelompok lain mengikuti. Tumbuhan apapun yang ia ambil, kelompok lain ikut mengambil. Ketika akhirnya kelompoknya menang, teman-temannya bersorak, "G sia-sia kami mengangkat kamu jd ketua kelompok, Muthi.  Dari sekolah Alam."


Sebuah life skill yg sangat teruji dan bermanfaat.


3. City adventure

Ini bagian dari life skill juga. Menuntut kemampuan membaca peta, mengukur jarak, mengatur waktu, berani bertanya, membuat keputusan dan mengatur keuangan. Kemudian mewawancarai pihak di lokasi tsb. 


City Adventure terbagi 2:


- Kelas 7, Mini City Adventure di Karawang. 

Mereka akan ditantang untuk mencari beberapa lokasi yg terkenal maupun yg tersembunyi. Mereka diberi beberapa target lokasi dan target waktu untuk sampai di check point. Sehingga mereka dan kelompoknya akan berunding, lokasi mana yg akan dituju terlebih dahulu, transportasi apa yg akan digunakan. 


Kadang mereka kesasar. Kadang sudah sampai di lokasi, misalnya kantor, pihak kantor tak mau menerima mereka. Sehingga tugas wawancara gagal dilakukan. Tapi seringkali mereka diterima dan diapresiasi. Uji mental yg luar biasa buat anak usia 12-13 tahun. 


- Kelas 8, City Adventure. 

Sama seperti Mini City Adventure, hanya saja dilakukan di luar kota, seperti Bandung atau Bogor. Berpetualang mencari beberapa lokasi dan sistem transportasi di daerah yang belum dikenal memang sangat menantang adrenalin. 


4. Live in


Program ini khusus buat kelas 8. Pada program ini anak-anak akan diinapkan ke keluarga dhuafa di suatu kampung selama 3 hari. Di sana mereka akan ditempa untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berbeda dengan keseharian mereka. Dan ikut melakukan kegiatan sehari-hari dengan keluarga angkatnya. 


Ikut makan apa yang mereka makan, ikut ke kebon, ikut angon kambing atau ikut berjualan, apabila aktifitas keluarga angkatnya begitu. 


Pendeknya, mereka dilatih berempati dengan segala kesusahan orang lain. Biasanya ketika pulang mereka akan bercerita bagaimana repotnya ketika kebelet harus lari ke sungai, perihnya mata ketika harus memasak pakai kayu, g enaknya tidur pake tikar saja. 


Dan...biasanya mereka menjadi jauh lebih bersyukur dengan keadaan mereka saat ini. 


Menurut saya, ini program yang keren karena akan mendidik mereka untuk tidak norak ketika berada di tempat mewah dan tak canggung berada di tempat yang susah. 


5. Backpacker. 


Kegiatan yang di adakan khusus di kelas 9 ini adalah puncak dari semua pembelajaran yg sudah mereka dapatkan seperti City Adventure, Survival, Live In dan Magang Orientasi Bisnis. 


Dana mereka cari lewat bisnis yg mereka lalukan.  


Dan dengan bekal kemampuan dari City Adventure, Survival dan Live In, mereka akan berpetualang menjelajah propinsi di luar pulau Jawa dengan mencoba berbagai moda transportasi baik udara, darat dan laut. 


Biasanya eforia backpacker sudah terasa seminggu sebelum keberangkatan. Rasa tak sabar ingin segera berangkat, persiapan bolak balik di cek, bahkan kadang terkena sindrom susah tidur krn perasaan sudah ingin berangkat saja. 😁😁


Untuk contoh, putri tertua saya backpacker ke Sumatera Barat selama seminggu. Sedang putra ke dua, backpacker ke Bangka Belitung selama seminggu. Kebayang kan happy nya mereka backpacker bersama teman-teman dan gurunya? Dan siapkan telinga ketika mereka pulang. 😁😁


Semua pembelajaran tentang skill life itu mereka dapatkan secara bertahap, terukur dan teruji. 


Apakah anak anda dan anda siap menerima tantangan?? 😀💪💪



************


diposting di FB tanggal 9 Oktober 2020

mendapat 405 like Dan 231 share

Beasiswa

 



Dua hari yang lalu, rumah kedatangan paket untuk si gadis. Dia heran karena merasa tak memesan apapun lewat olshop.


Setelah dibuka, ada beberapa sertifikat, baju kaos, pin, surat dan kartu undangan. 


Oooh.....ternyata itu adalah souvenir dari sebuah lembaga pemberi beasiswa. Beberapa waktu lalu, si gadis ikut tes beasiswa full funded ke Jepang. Pertukaran mahasiswa jangka pendek. Tapi sayang, dia belum beruntung. Di tes terakhir, dia kurang kontrol waktu. Waktu habis sebelum dia menyelesaikan semua soal.


Meskipun gagal, ternyata lembaga tersebut memberikan souvenir sebagai tanda penghargaan. Keren yaa....?


Dan beserta souvenir itu, mereka kirimkan juga undangan untuk mengikuti tes beasiswa full funded ke Turki. Kalau tak salah selama seminggu di Turki.

Ketika saya tanya, dia mau ikut tidak. Mau, katanya. Dan dia juga mau mencoba ikut tes beasiswa full funded ke Amerika.

Beasiswa full funded ke Amerika ini tujuannya adalah untuk berkunjung ke Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology. Jadi semacam bencmark atau study banding ke universitas terkenal itu.

Semoga Allah ridho ya, nak... 😀

Oh ya, buat ortu yang punya anak-anak yang masih SMA atau kuliah, yang berminat dengan program beasiswa pertukaran pelajar dan mahasiswa ke Luar Negeri dalam waktu yang singkat. Seperti selama 7 hari, 14 hari, 1 bulan, 3 bulan, hingga jangka waktu cukup panjang selama 8 bulan hingga 1 tahun, bahkan beasiswa buat S2 dan S3 ke luar negeri, bisa follow instagram @binaantarbudaya dan @info_beasiswa.

Di situ banyak sekali info beasiswa, baik beasiswa yang full funded maupun partial funded. Beasiswa-beasiswa ini ada diberikan oleh lembaga-lembaga swasta di negara yang bersangkutan, ada juga dari pemerintah negara tersebut atau oleh pemerintah kita sendiri. 

Hanya saja tes buat beasiswa full funded, biasanya lebih berat, lebih komplit dan lebih njlimet administasinya. Ya maklum lah, gratis gitu lho... Mereka tentu tak memilih sembarangan orang. Beasiswa full funded, biasanya mensyaratkan siswa yg aktif dan berprestasi 

Sementara beasiswa partial funded, syaratnya lebih ringan karena kita akan ikut membiayai sebagian dari biaya yang dibutuhkan selama kegiatan.

Seperti pengalaman si gadis. Ketika SMP ia mengikuti pertukaran pelajar International Culture Exchange Camp ke Thailand. Ini merupakan Partial Funded. Syaratnya tak rumit.

Ketika SMA mengikuti pertukaran pelajar Sunburst Youth Camp ke Singapura ini adalah beasiswa full funded. Yang mengadakan seleksi langsung Kemendiknas pusat. Prosesnya cukup rumit dan panjang. Termasuk tes kesehatan.

Ada yang lucu ketika tes terakhir yaitu wawancara bahasa Inggris lewat telepon. Pihak Kemendiknas menelpon dia lewat telepon asrama (Assyifa Boarding School). Paginya dia baru saja jatuh dan terkilir yang menyebabkan pergelangan kakinya bengkak dan tak bisa berjalan.

"Gotong Muthi ke sini." perintah bunda asrama kepada teman-temannya. Dan Muthipun digotong oleh 5 orang temannya.

Selama wawancara, semua teman dan para bunda asrama diam. Begitu selesai wawancara dan muthi diputuskan lulus, semua bersorak. Teman-temannya pada loncat-loncatan karena ikut gembira. Dan muthipun dikembalikan ke kamar dengan digotong lagi.

Untuk kegiatan lebih kurang sama antara kegiatan partial funded dengan full funded.  Dapat ikut kegiatan dengan pemuda-pemuda dari berbagai belahan dunia, dapat ilmu, wawasan dan pengalaman. 

Tapi yg full funded, ada lebihnya. Dapat uang saku dari pemerintah Indonesia dan pemerintah Singapura dalam jumlah yang lumayan banget. Juga beragam souvenir dari pemerintah Indonesia dan Singapura. 😀 (y) 

Nah, meskipun tes beasiswa Full Funded lumayan berat, tapi kalau sudah takdir kita berangkat, ya lulus. Ya nggak? 😀😀

Semangaatt !!! 💪💪


****************

Tulisan ini diposting di FB tanggal 16 September 2020
Dan mendapat like 330 dengan 18 share

Buluh Perindu



Lagi santai, eehhh...dapat kiriman foto dari mentor Sayyid, pak Trias. Katanya, "Bunda, dapat salam dari anak-anak."


Emak langsung koprol 😂😂

Duuh....senangnya liat foto mereka. 

Bening-bening ya? (iya in dah...emak lagi happy) 😁😁


Mudah-mudahan termasuk ciri-ciri orang sholeh ya? (iya in lageee...emak lagi ngarep).

😂😂😂😂


Tiba-tiba, jadi ingat kejadian 2 hari yang lalu. Di sore nan syahdu, aku berbincang-bincang santai dengan si sulung, Uni Muthia.


Dia cerita, sehari sebelum dia masuk pesantren (ketika SMA dulu), aku dan dia pergi berbelanja. Membeli segala keperluan dia yg kurang, buat dibawa ke pondok.


Katanya, 

"Sepanjang jalan ibu diam saja. Selama di carr*four ibu diam saja. Kalau Muthi tanya pendapat ibu tentang barang-barang yang Muthi mau. Ibu cuma jawab, "Bagus. Boleh". 


Sepanjang jalan pulang, Muthi mikir. Muthi salah apa ya sama ibu? Muthi sampai mikir 3 hari ke belakang, Muthi tu salah apa. Tapi g ketemu. Tapi kenapa wajah ibu bete aja.


Sampai di rumah, ibu duduk. Tapi diam. Wajahnya masih bete. Terus Muthi tanya, "Ibu kenapa, dari tadi diam aja?"


Tiba-tiba ibu nangis dan berkata, "Muthi besok sudah mau pergi. Tinggal kami berempat." Dan kitapun langsung berpelukan sambil menangis. Lama.


Kemudian ketika kita mengantar Sayyid masuk ke pesantrennya pertama kali. Di saat Sayyid kita tinggal, dan dia berdiri mematung sambil melihat mobil kita jalan sampai hilang dari pandangannya, tiba-tiba Muthi paham perasaan ibu. Dan Muthipun menangis di perjalanan pulang itu. Seperti ibu."

Air mata saya meleleh sepanjang dia mereview kenangan itu.


Begitulah....sedihnya berpisah dengan anak. Dengan buah hati. Hanya karena mengingat masa depannya, ada tujuan yg hendak dicapai, maka hati ini bersabar menghadapi perpisahan. 


Begitu juga bagi anak. Demi masa depannya, dia rela meninggalkan zona nyaman yang disediakan orang tuanya di rumah. Berjuang di pesantren dengan segala onak dan duri yang akan menempanya.


Hanya Allah saja sandaran ketika hati ini merindu. 


Dan....setiap kiriman foto dan berita dari gurunya, benar-benar seperti buluh perindu. Penyambung rasa rindu. Fotonya ditatap-tatap sambil senyum-senyum. Kalau perlu foto si anak diliatin ke semua orang. 😁😁


Hayoo...yang samaan ngacung ☝☝😂😂


Biar kata orang emak lebay, tak apalah. Yang penting emak bahagiaaaaa....😍😍


***

Ba'da Isya di masjid Nurul Mahmudah SMA PU Al Bayan, Anyer

diposting tanggal 


Terima Kasih Puan Maharani

 


Akibat dari statementmu yang 'asa balantuang' (asal mangap) yang mungkin memang di dasari sempitnya ilmu, rendahnya akhlak dan perasaan yang arogan karena partainya partai berkuasa. Dan juga mungkin ditambah rasa hasad, menuduh masyarakat Sumbar seakan-akan bukan pendukung Pancasila, menyebabkan orang-orang menggali kembali kenangan yang hampir terlupa, sejarah yang mulai tenggelam akan peran Sumatra Barat di jaman penjajahan dan awal-awal kemerdekaan. 


Semakin di telusuri semakin terlihat rekam jejak peran orang Sumbar untuk negeri ini. Peran berat yang dilandasi kecintaan terhadap negeri ini. Sebuah sumbangsih yang mungkin tak dipahami oleh seorang Puan. 


👉 Kurang bagaimana lagi bantuan harta kami untuk tegaknya negara ini di awal kemerdekaan? 


Ketika terjadi Agresi Militer Belanda I tanggal 21 Juli 1947, bung Hatta terkepung oleh Belanda ketika beliau sedang dalam perjalanan dari Sibolga menuju Pematang Siantar. Sehingga beliau melarikan diri ke arah selatan menuju Bukittinggi. Dan akhirnya beliau berkantor di sini selama 7 bulan. 


Untuk membuka blokade dari Belanda, Bung Hatta memutuskan membeli pesawat untuk menyalurkan bantuan dan persenjataan kepada daerah yang di blokade. 


Sebagai upaya membeli pesawat, maka dibentuklah Panitia Pusat Pengumpul Emas oleh Mohammad Hatta di Bukittinggi pada tanggal 27 September 1947.


Para ibu di Bukittingi juga dari Padang, dengan sukarela memberikan emas mereka sehingga terkumpullah emas sebanyak 14 kg. Dengan emas ini terbelilah 2 buah pesawat Avro Anson yang kemudian diberi nama RI-003 dan RI-004. Pesawat RI-003 diterbangkan oleh komodor udara Halim Perdanakusumah dan jatuh di Tanjung Hantu Malaysia. Sedang RI-004 diterbangkan oleh pilot Sudaryono. Dan pesawat ini hancur ketika Lapangan Terbang Maguwo diserang oleh Belanda pada akhir 1948 dalam Agresi Militer II di Yogyakarta.


👉 Kurang bagaimana lagi sumbangan pemikiran dan tenaga dari putra terbaik kami di awal kemerdekaan? 


- Muhammad Hatta (proklamator dan wakil Presiden 1).

- Soetan Sjahrir (Perdana Menteri Republik Indonesia pertama).

- Mr Mohammad Jamin (salah satu perumus Pancasila pada sidang BPUPKI 29 Mei - 1 Juni 1945)

- Haji Agoes Salim (Menteri Luar Negeri Pertama RI dan peletak dasar politik luar negeri Indonesia)

-Mr Sjafroeddin Prawiranegara (memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ketika Agresi Militer Belanda).

- Moehammad Natsir (dengan Mosi Integral nya NKRI kembali bersatu setelah hampir terpecah jadi Republik Indonesia Serikat akibat Konferensi Meja Bundar).

- Dan sungguh banyak lainnya.


Belum lagi pejuang wanitanya. Berjuang lewat keahlian masing-masing melawan penjajah Belanda. 

- Siti Manggopoh (berperang melawan Belanda di medan pertempuran 1881-1965)

- Rohana Kudus (wartawan perempuan pertama di Indonesia 1884-1972) 

- Rahma El Yunusyyiah (tokoh pendidikan 1900-1969)

- Rasuna Said (pejuang perempuan 1910-1965)


👉 Kurang Pancasila bagaimana lagi kami?


Sila mana yang tak kami amalkan?


⭐ Sila 1 ketuhanan yang Maha Esa? 

Kami religius. Filosofi kami Adat bersendikan Syariah dan Syariah bersendikan Kitabullah (adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah). Nafas kami Ketuhanan yang Maha Esa. 


⭐ Sila ke 2, kemanusiaan yang adil dan beradab? 

Kami hidup dengan semangat keadilan "Barek samo di pikua ringan samo di jinjiang". Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. 


Dan kami memegang adab "kato nan ampek" (kata yang empat) yaitu kato mandaki, kato manurun, kato malereang, kato mandata.


Kato mandaki (kata mendaki) digunakan untuk berbicara dengan orang tua atau yang lebih tua. 

Kato manurun (kata menurun) digunakan untuk berbicara ke yang lebih kecil. 

Kato malereang (kata miring) digunakan untuk berbicara dengan orang yang dituakan atau dihormati seperti ketua adat, orang pemerintahan dan lain-lain. 

Kato mandata (kata mendatar) digunakan untuk berbicara dengan teman sejawat atau seusia. 


⭐ Sila ke 3, Persatuan Indonesia? 

Di Sumatera Barat suasana sangat damai dan tentram. Pendatang diterima dengan baik. Tak pernah ada persekusi terhadap pendatang, apapun sukunya, agamanya atau rasnya. 


Dan ketika orang Minang merantau, mereka sangat pandai membaur. Karena kami berprinsip "Dimana bumi diinjak, di situ langit dijunjung".


⭐ Sila ke 4, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan?


Jauh sebelum Indonesia merdeka, sifat ini sudah berurat berakar dalam diri kami. Karena kami berprinsip: 

"Bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mupakaik". (Bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat). 


Bermusyawarah untuk mencapai mufakat sudah kami terapkan dari jaman nenek moyang kami. 


⭐ Sila ke 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? 


Prinsip keadilan sosial ini sudah turun temurun kami praktekkan:


"Mandapek sama balabo, kahilangan samo marugi, maukua samo panjang, mambilai samo laweh, baragiah samo banyak, manimbang samo barek”.


(Mendapat sama berlaba, kehilangan sama merugi, mengukur sama panjang, menyambung sama lebar, berbagi sama banyak, menimbang sama berat).


Kurang Pancasila bagaimana lagi kami Puan? 


Sekali lagi, terima kasih Puan, karena lisan anda yang tak terjaga, nilai luhur adat kami, perjuangan putra terbaik daerah kami, dan sumbangsih daerah kami untuk tegaknya negeri ini semakin diketahui seantero Indonesia.


Banyaklah belajar Puan. Dan belajarlah mengendalikan lisan. Agar tak lagi kau asal tuduh dan menyakiti hati rakyat banyak. 


By. Akhmaneli


Di posting tanggal 8 September 2020

dengan like 210 dan 50 share


Penerimaan Total

 



Sebagai manusia, tentu kita paham. Tak ada manusia yg sempurna, meskipun ia seorang nabi. Meskipun nabi itu bersifat ma'sum (terpelihara dari dosa besar), tapi mereka pun pernah melakukn kesalahn-kesalahan kecil. Bedanya nabi dengan kita, nabi melakukan sedikit kesalahn, kita sedikit-sedikit melakukan kesalahan. Nabi langsung beristighfar, kita lupa beristighfar. Betul ora??


Karena manusia tak ada yang sempurna, tentu kita tak mungkin mengharapkan mendapatkan pasangan, anak, orang tua yang sempurna. Mereka semua adalah paket komplit. Ada kebaikannya dan ada keburukannya. 


Mampukah kita menerima mereka dengan segala kelebihan dan kekurangannya? Atau kita hanya bisa menerima kebaikan mereka saja dan mencerca kekurangannya?


Apalagi lah saya, manusia kemarin sore (ya elah...udah ubanan masih ngaku kemarin sore 😂). Ketika ada kebaikan dari seseorang, hati bahagia. Ada kekurangannya serasa pengen ngeghibahin. SERASA lho yaa....


Adalah mertua dan suami tempat saya belajar tentang penerimaan total. 


Pernah ada salah satu menantu beliau, memiliki kekurangan. Ketika ada yang komplen, mama dengan lapang dada berkata, 

"Ya begitulah menantu mama itu."


Langsung senyap.

Benar-benar penerimaan total seorang mertua kepada menantunya. Baik buruknya menantunya, ya itulah menantunya. Ikhlas....ikhlas.... Tak ada keluh kesah. Menerima dengan satu paket. Baik dan buruk.


Saya pernah mengadu kelakuan anak-anak sambil menangis kepada suami. Saya kesal dengan ulah mereka.


Kalau saya menangis, reaksi pertama suami adalah memeluk atau merangkul saya. Kemudian membawa saya ke kamar terus ke kasur. Huuss...jangan ngeres. 😜

Maksudnya, saya dibawa ke tempat ternyaman saya. Yaitu kasur di kamar. 


Kan ada tuh, tempat ternyaman seseorang di closet. Sambil ngebom terus merenung berpuluh-puluh menit. 😁😁


Kemudian si ayah mendatangi anak-anak ke kamar mereka. Berbicara. Tak lama kemudian mereka digiring ke kamar saya untuk bicara dan minta maaf. G kebayang ya, kalau tempat favorit saya adalah closet. 😂😂


Biasanya pas dipertemukan begitu, kami akan berbicara dengan wasitnya si ayah. Kami akan mengeluarkan sudut pandang masing-masing atas persoalan tadi. 


Pernah dari pembicaraan itu, ternyata ada sifat saya yang tidak disukai anak-anak. Si ayah berkata, 


"ITULAH ibu kalian."


Anak-anak terdiam. Saya juga terdiam. Dan merasa sangat berterima kasih kepada suami. Dia tak menyalahkan saya. Dia hanya minta anak-anak menerima saya, memahami saya, lebih dan kurangnya saya. 


Right or wrong, is my mother, kata wong londo. 


Tapi dari situ, saya juga belajar. Mengubah sifat saya yang menjengkelkan anak-anak. 


Dan anak-anak, ketika salah, langsung meminta maaf dan memeluk saya.


Pernah si bungsu berkata, 

"Ayah g cemburu?"


"Cemburu kenapa?" tanya sang ayah.


"Ibu lebih sering dipeluk dari pada ayah"


Wkkwkk....gimana g sering dipeluk. Sehari-hari potensi ributnya emang dengan ibu. Ibunya cerewet. Nyuruh makan, nyuruh mandi, nyuruh belajar, nyuruh ke mesjid, dll, dst dsb....

😁😁😁


Menerima, adalah kunci untuk ikhlas. Kunci agar tak pamrih. Kunci agar tak lelah dengan seseorang. 


Berat. Tapi memang harus dicoba. Saya masih belajar. Belajar dan belajar. Biar hati lebih ikhlas. Hidup lebih tenang. Semoga dimudahkan Allah.


Reminder

Ramadhan hari ke 4

16 April 2021


#curhatmakASA

Jual Akun Games



 Si bujang lagi happy, 

akun gamenya dari tahun 2016, dia jual.

Dan terjual seharga 500.000.

Pembayaran langsung ditransfer ke rekeningnya.


Waktu dua hari yang lalu dia bilang mau jual akun gamenya seharga 500.000, saya tertawa,

"Siapa yg mau beli akun game semahal itu, Yid? Kelebihan duit amat, beli akun game aja semahal itu."


Dan dia membuktikannya hari ini.

Cuma butuh 1 hari untuk mengiklankan akun gamenya. Tawar menawar, deal. Dan uang ditranfer hari ini. Semudah itu.


Yang tak mudah adalah, biaya pulsa selama 4 tahun itu. 😂😂


Jadi ingat, dulu pernah bincang2 santai dg si ayah tentang teknologi ke depan. Kata beliau akan ada pekerjaan di jaman itu yang hilang dan digantikan dengan pekerjaan yang sama sekali baru.


Terbukti, banyak pekerjaan yang hilang karena teknologi. Tapi hadir pekerjaan yg 15 tahun lalu tak terbayangkan, seperti you tuber, pro player, barista, cyber troops, big data analyst, smart animator, game developer dll.


Waktu memang berubah dengan cepat. 


Harus pandai-pandai menyikapi perubahan zaman. 


Semoga dengan terjualnya akun gamenya, untuk selanjutnya dia bisa lebih fokus mencapai beberapa hal yang ingin dikejarnya. Aamiin.


Karawang

22 April 2021

Sayyid kelas XI

Lebaran Yang Istimewa

 



Tahun ini memang luar biasa. 

Akhir tahun 2019 lalu kita terpana melihat wabah corona yg merajalela di wuhan China dan kemudian merambah ke belahan dunia sana, hingga akhirnya kita pun ikut kucar kacir dihajar si virus ini. 


Berbagai kebiasaan terhenti seketika. Sekolah, kerja, berbagai aktivitas dan mobilitas kita, stop. Stay at home. Social distancing. Dan tiba2 suasana jd menakutkan. Mau keluar takut, mau belanja takut, mau ibadah ke rumah ibadah takut, mau berobat ke RS takut, mau silaturahim takut, dengan musuh tak kasat mata ini. Seperti tak ada. Tapi dia ada. Siap melumat kita. 


Capek dan lelah rasanya di rumah terus. Jiwa petualang rasanya meronta-ronta ingin sekedar berpusing-pusing menikmati suasana luar dan kuliner di bawah angin cepoi-cepoi. 


Belum lagi pertarungan menahan ngemil di rumah agar timbangan tak bergerak ke kanan efek pelampiasan stay at home. 


Yang membuat hati lebih iba, kita tak bisa menikmati Ramadhan seperti sedia kala. Tak bisa tarawehan ke masjid atau mushalla, tak bisa i'tikaf, tak bisa mudik menengok orang tua tercinta. Tak bisa saling berkunjung ke sanak saudara dan handai tolan lainnya. Sepi, kering, seperti kue kering. 


Biasanya 3 atau 4 hari menjelang lebaran, kita sdh berkemas-kemas dengan gembira. Pakaian, oleh-oleh, dan tetek bengek lainnya. Cek tiket atau mobil. 

Ambooiii... Suka citanya hati bakal bertemu orang-orang tercinta di kampung halaman tercinta. Terbayang sudah bersilaturahim dari rumah ke rumah, berburu kuliner khas daerah, bertemu teman-teman waktu kecil dulu, berbagi THR dengan keponakan-keponakan kecil, menyisipkan sedikit hadiah/uang untuk saudara-saudara ibu dan ayah.

Sedih, perih, terkurung di perantauan. Sedih perih, ibu yang menanti anaknya yang tak bisa pulang. 😢

But show must go on, kata saudara buleku. 
Ciptakan bahagia sendiri. Jangan mau kebahagian kita direnggut habis si Corona ini. 

Selama 13 tahun tinggal di Karawang, hampir setiap tahun kami berlebaran di rumah orang tua. Dulu bergantian setiap tahun. Klu tahun ini lebaran di Padang, maka tahun depan lebaran di Bandung. 

Tapi sejak tahun 2015 ibuku sudah sulit kemana-mana karena kaki beliau sakit, maka tiap tahun kami pulang ke Padang. Ke Bandung pun tiap tahun. Kalau tahun ini jatah Bandung, maka kami sholat Ied di Bandung. Hari raya ke 2 atau ke 3 kami ke Padang. Kalau tahun ini jatah ke Padang, maka kami akan sholat Ied di Padang. Nanti setelah itu baru ke Bandung.

Begitu juga tempat tinggalku. Hampir semuanya adalah perantaun. Sehingga ketika lebaran menjelang, H-3 atau H-2, ini komplek sudah sepiiiii.....tak berpenghuni selain satpam yang mondar mandir patroli. 

Tapi tahun ini berbeda. Si Covid sudah memaksa kami untuk tinggal. Tak ada yang mudik.

Saya yang tak pernah menyiapkan hidangan lebaran efek selalu berlebaran di rumah orang tua, kali ini terpaksa. Biasanya cuma bisa bikin masakan Padang, sekarang belajar buat opor ayam. Tanya teman, cek google, akhirnya berhasil juga. Yeayy... 😁

Kata si ayah enak. (Stt...padahal, jauh-jauh hari sudah ancam si ayah. "bilang g enak, bacok nih").😂😂


Dan lebaran kali ini terasa meriah. Komplek yang dr jaman ke jaman selalu sepi, sekarang ramai kami sholat berjamaah di lapangan. Takbir bersama. Walaupun tetap menerapkan social distancing dan memakai masker. Selesai sholat kami saling berkeliling antar tetangga untuk silaturahim. Dan akhirnya kelompok-kelompok kecil ini (kelompok bapak, kelompok ibu, kelompok anak gadis, kelompok anak bujang, kelompok anak-anak) bertemu di depan PAUD. Berfoto deh.... 😎

Suatu hari nanti, kejadian hari ini akan jadi cerita ke anak cucu. Bahwa, ketika wabah mematikan melanda negeri ini, kami masih bisa merasakan sebentuk kebahagiaan.😍

Semoga wabah ini segera diangkat Allah.  Dan kita bisa beraktifitas secara normal lagi. Aamiin ya rabbal'alamiin. 

Cerita retjeh mak ASA. 
Karawang, 26 Mei 2020







Powered by Blogger.